Kamis, 28 November 2013
Kamis, 14 November 2013
“Ringkasan materi mata kuliah Profesi Kependidikan”
Nama :
Hardi
NIM :
F01110023
“Ringkasan
materi mata kuliah Profesi Kependidikan”
1.
Pokok
Bahasan
Pengertian Profesi Kependidikan :
2.
Sub Pokok
Bahasan :
a.
Makna dan ciri-ciri Profesi
b.
Istilah yang berhubungan dengan
profesi
c.
Tenaga Pendidik (guru) sebagai
Profesi
3.
Tujuan
Instruksional Khusus:
Pada akhir
pelajaran mahasiswa diharapkan memahami dan mampu menjelaskan arti
profesi, Profesional, Profesionalisme, Profesionalitas, dan profesioanalisasi
sebagai istilah yang berhubungan erat dengan profesi kependidikan.
4.
Rincian
Materi Perkuliahan:
A. Makna dan Ciri-ciri Profesi:
a. Pengertian Profesi (Sanusi et.al
(1991:19)
Secara leksikal, pengertian profesi mengandung dua makna:
1). Menunjukkan suatu kepercayaan (to profess means to
trust), bahkan menjadi keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran (ajaran
agama), atau kredibilitas seseorang (Hornby, 1962).
2). Menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan yang
menuntut pendidikan tinggi bagi pelakunya dan berhubungan dengan pekerjaan
mental (bukan manual), seperti mengajar, keinsinyuran, kedoteran, dsb.
Profesi itu adalah
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties), tanggung jawab, dan
kesetiaan dari para pelakunya.
Secara teori jabatan/pekerjaan ini tidak dapat dikerjakan
oleh sembarang orang yang tidak memiliki keahlian, karena tidak dilatih atau
dipersiapkan untuk itu.
Keahlian bisa diperoleh melalui proses profesionalisasi
seperti pendidikan dan latihan (diklat prajabatan, atau in-service training).
Contoh kalimat: Guru dan dosen adalah jabatan profesi.
b. Pengertian Profesional:
Profesional menunjuk kepda dua hal:
Pertama, penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan/jabatannya yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. (Yang non-profesional
disebut amatir).
Kedua, orang yang menyandang suatu profesi.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Guru dan Dosen).
Contoh kalimat: “Dia seorang professional di bidang
hukum tata Negara.
c. Pengertian Profesionalisme:
Profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang
sebagai professional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai profesi, ada yang
profesionalismenya tinggi, sedang dan redah.
Profesionalisme juga mengacu pada siakap dan komitmen
anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya.
Profesionalisme ditunjang oleh tiga hal, yaitu: Keahlian,
komitmen, dan keterampilan yang relevan yang membentuk sebuah segitiga sama
sisi yang di tengahnya terletak profesionalisme.
Contoh kalimat: Salah satu prinsip profesionalisme ialah:
Well educated, well trained, well paid.
d. Pengertian Profesionalisasi:
Profesionalisasi merupakan serangkaian proses pengembangan
profesional (Professional development) baik dilakukan melalui
pendidikan/latihan prajabatan, maupun dalam jabatan.
Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan
kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang
standar dalam penampilannyan sebagai anggota suatu profesi.
Contoh Kalimat: Penyetaraan S1 PGSD merupakan upaya
profesionalisasi tenaga guru SD yang dilaksanakan oleh pemerintah.
e. Pengertian Profesionalitas :
Profesionalitas yaitu acuan terhadap sikap para anggota
profesi dalam profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. Makin tinggi keahlian dan
pengetahuan seseorang dalam profesinya, maka derajat profesionalitasnya semakin
tinggi.
Contoh kalimat: Profesionalitas DR. X di bidang kedokteran
tidak perlu diragukan lagi karena dia penyandang gelar terbaik di bidangnya.
D. Guru sebagai Jabatan Profesi: (National Education
Association (NEA) :
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual,
2. Jabatan yang menggeluti suatu bidang ilmu yang khusus,
3. Jabatan ini memerlukan persiapan pendidikan yang lama,
4. Jabatan ini memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan,
5. Jabatan yang menyajikan karier hidup dan keanggotaan yang
permanen,
6. Jabatan yang menentukan standar (baku) sendiri,
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas
keuntungan pribadi,
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat
dan terjalin erat.
E. Permasalahan Profesionalisme:
1. Masih sangat mahal karena memerlukan persyaratan yang
tinggi,
2. Perlu pengakuan yang sungguh-sungguh dari masyarakat dan
pemerintah,
3. Perlu memikirkan penghasilan yang memadai bagi anggotanya
agar mereka dapat hidup layak dan mampu terus meningkatkan profesionalismenya,
4. Perlu kepastian agar tidak dapat dimasuki oleh orang yang
tidak professional,
5. Penataan lembaga pengabdian profesi sehingga memenuhi
riteria pekerjaan yang menuntut professional.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMKN 1 Teluk Keramat
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
I.
Identitas Mata Pelajaran
Satuan
pendidikan : SMKN 1
Teluk Keramat
Kelas : XII
Semester :
I
Program/prog. Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Akuntansi
Jumlah pertemuan : 1 kali
II.
Standar Kompetensi:
Memahami Penghitungan Dan Pencatatan Biaya Produksi
Metode Harga Pokok Pesanan
III.
Kompetensi
Dasar :
Mengidentifikasi
dan menganalisis penghitungan dan pencatatan biaya produksi metode harga pokok
pesanan
IV.
Indikator Pencapaian
Kompetensi:
1.
Menggolongkan
jenis-jenis biaya produksi
2.
Menjelaskan
macam-macam biaya produksi
3.
Membuat
perhitungan dan pencatatan biaya produksi
4.
Menganalisis
perhitungan dan pencatatan biaya produksi
V.
Tujuan
Pembelajaran:
1.
Setelah
mengikuti diskusi, peserta didik dapat mengelompokkan jenis-jenis
biaya produksi
2.
Setelah
melakukan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
macam-macam biaya produksi
3.
Setelah
melakukan praktek perhitungan, peserta didik dapat membuat perhitungan dan
pencatatan biaya produksi metode harga pokok pesanan
4.
Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menganalisis
perhitungan dan pencatatan biaya produksi
Dampak
Pengiring:
Setelah
mempelajari penggolongan biaya produksi, menjelaskan macam-macam biaya
produksi, melakukan perhitungan dan pencatatan biaya produksi, serta
menganalisis perhitungan dan pencatatan biaya produksi diharapkan peserta didik
dapat menganalisis perhitungan dan pencatatan biaya produksi dengan metode
harga pokok pesanan.
VI.
Materi Ajar :
(Uraian Lengkap Terlampir)
1.
Mengelompokkan
bermacam-macam biaya produksi
2.
Pengertian
macam-macam biaya produksi
3.
Perhitungan
dan pencatatan biaya produksi
4.
Analisis
perhitungan dan pencatatan biaya produksi
VII.
Alokasi Waktu : 2 X
45 menit
VIII. Metode dan Media Pembelajaran
a.
Metode
pembelajaran
Metode diskusi dan
praktek langsung
b.
Media
pembelajaran:
Media papan tulis dan infokus
IX.
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1.
Mengucapkan salam
2.
Berdo’a
3.
Memeriksa kehadiran
siswa
4.
Apersepsi:
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Misalnya
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5.
Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapaai
6.
Memotivasi siswa
Kegiatan Inti (65 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1)
Melibatkan peserta
didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan
dipelajari dengan melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber belajar.
2)
siswa diminta
pendidik untuk mengamati gambar dan meminta mereka mencatat bermacam kegiatan
orang di dalam gambar tersebut.
3)
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar serta
media yang disediakan guru
b.
Elaborasi (40 menit)
1)
Guru meminta
peserta didik membaca dan menulis inti sari dari hasil temuannya dalam membaca
buku dan pengamatan gambar yang ditampilkan di layar.
2)
Memfasilitasi
peserta didik melakukan diskusi:
a)
Membentuk kelompok
b)
Membagikan
permasalahan yang akan didiskusikan
c)
Meminta siswa
melakukan diskusi kelompok
d)
Melakukan
monitoring pelaksanaan diskusi kelompok
3)
Memberi kesempatan
untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa
takut
4)
Memfasilitasi
peserta didik membuat laporan.
5)
Memfasilitasi
peserta didik menyajikan hasil kerja kelompok
c.
Konfirmasi (15 menit)
1)
Memberikan umpan
balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan(verbal), tulisan, dan nonverbal.
2)
Memfasilitasi
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan
3)
Memfasilitasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakana dalam mencapai
kompetensi dasar:
a)
Guru berfungsi
sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertnyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan
b)
Guru membantu
menyelesaikan masalah
c)
Memberi acuan agar
peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
d)
Memberi motivasi
kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
Kegiatan penutup (10 menit)
a.
Bersama-sama dengan
peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b.
Melakukan penilaian
c.
Memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d.
Merencanaakan
kegiatan tindak lanjut: memberikan tugas individual kepada siswa.
X.
Penilaian hasil
belajar
Tehnik penilaian :
1.penilaian proses
2.penilaian
hasil
Jenis Tes :
Tertulis
Bentuk tes :
uraian
Butir-butir tes :
terlampir
Kunci jawaban dan pedoman penskoran : terlampir
XI.
Sumber Pembelajaran
Somantri, Hendi. (2011). AKUNTANSI
SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian Akuntansi,
Bandung : Penerbit Amrico.
Pontianak, 5
November 2012
Mengetahui: Guru Mata
Pelajaran,
Kepala sekolah,
(Erlianto, S.Pd) (Hardi, S.Pd)
Lampiran
I : (Materi Ajar)
Penggolongan
Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Penggolongan Biaya digolongkan kedalam 5 golongan yaitu:
1. Menurut Objek Pengeluaran.
Penggolongan Menurut Objek
Pengeluaran merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu
berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut
“biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan,
Biaya dapat digolongkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
(1). Biaya Produksi, yaitu semua
biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan
baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
(2). Biaya Pemasaran, adalah
biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk,
contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
(3). Biaya Administrasi dan Umum,
yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan
pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut
Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai.
Ada 2 golongan Biaya Menurut
Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai, yaitu:
(1). Biaya Langsung (direct cost),
merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada
sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
(2). Biaya Tidak Langsung (indirect
cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai,
dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya
overhead pabrik.
4. Menurut
Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan,
Biaya dibagi menjadi 4, yaitu
(1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya
yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau
aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur
produksi.
(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
(3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.
(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
(3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.
(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang
tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang
konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, Biaya dibagi 2 bagian, yaitu;
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, Biaya dibagi 2 bagian, yaitu;
(1). Pengeluaran Modal (Capital
Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
periode akuntansi yang akan datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue
Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
1.
Pencatatan
akuntansi metode harga pokok pesanan
a.
Akuntansi
biaya bahan baku
Untuk pembelian bahan baku dicatat
dengan jurnal
Persediaan bahan baku xxx
Utang usaha/Kas xxx
(jurnal jika menggunakan metode
perpetual)
Pembelian xxx
Utang usaha/Kas xxx
(jurnal jika menggunakan metode
periodik)
Sedangkan untuk penggunaan bahan
baku dicatat dengan jurnal:
Barang dalam proses xxx
Persediaan bahan baku xxx
Missal dari contoh diatas diketahui
total pemakaian bahan baku sebesar Rp 1.350.000 maka jurnalnya adalah
Barang dalam proses 1.350.000
Persediaan bahan baku 1.350.000
Jurnal untuk mencatat pemakaian
bahan penolong adalah
BOP sesungguhnya xxx
Persediaan bahan
penolong xxx
b.
Akuntansi
biaya tenaga kerja
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga
kerja yang terutang adalah
Gaji dan upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
Jurnal untuk mencatat distribusi
biaya tenaga kerja adalah
Barang dalam proses xxx
BOP sesungguhnya xxx
Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan upah xxx
Dari contoh soal diatas maka jurnal
untuk mencatat pemakaian biaya tenaga kerja adalah
Barang dalam proses 900.000
Gaji dan upah 900.000
c.
Akuntansi
biaya overhead pabrik
Jurnal untuk mencatat BOP yang
sesungguhnya terjadi adalah:
BOP sesungguhnya xxx
Macam-macam biaya xxx
Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP
adalah:
Barang dalam proses xxx
BOP yang dibebankan xxx
Kemudian BOP yang dibebankan ditutup
ke BOP sesungguhnya dengan jurnal
BOP yang dibebankan xxx
BOP sesungguhnya xxx
Dari contoh kasus diatas maka jurnal
untuk mencatat pembebanan BOP adalah
Barang dalam proses 1.350.000
BOP yang dibebankan 1.350.000
BOP yang dibebankan 1.350.000
BOP sesungguhnya 1.350.000
d.
Akuntansi
untuk produk jadi
Jurnal untuk produk jadi adalah
Persediaan produk jadi xxx
Barang dalam proses xxx
Misal dari contoh diatas pesanan 110 telah selesai
diproduksi maka dari kartu biaya pesanan akan dapat dihitung biaya produksi
yang telah dikeluarkan untuk pesanan yang bersangkutan. Harga pokok pesanan 110
dihitung sebagai berikut:
Biaya bahan baku 1.350.000
Biaya tenaga kerja 900.000
BOP 1.350.000
Total harga pokok pesanan 110 3.600.000
Maka jurnalnya adalah
Persediaan produk jadi 3.600.000
Barang dalam proses 3.600.000
e.
Akuntansi
untuk harga pokok produk dalam proses
Jurnal untuk mencatat produk dalam
proses adalah
Persediaan produk dalam proses xxx
Barang dalam proses xxx
f.
Akuntansi
untuk pesanan yang dijual
Jurnal untuk mencatat pesanan yang
telah terjual adalah
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx
Piutang dagang/Kas xxx
Penjualan xxx
Misal pesanan 110 telah dijual
dengan harga Rp 5.200.000 maka jurnalnya adalah
Harga pokok penjualan 3.600.000
Persediaan produk jadi 3.600.000
Piutang dagang/Kas 5.200.000
Penjualan 5.200.000
Lampiran II :
Butir tes
1. Sebutkan
dan jelaskan macam-macam biaya produksi ?
2.
Langganan:
Postingan (Atom)