KHUTBAH IDUL ADHA 1434 H
Asep Ridwan H, SHI – Hakim PA Kalianda
Tiada kata yang terindah, frase yang
mulia, yang tercurah dari hamba-hamba yang sadar akan sebuah penciptaannya, di
hari yang cerah ceria ini, di hari yang mana Allah swt telah mengharamkan kita
berpuasa, hari yang penuh bahagia, suka serta cita,
Selain puji yang menjadi penghias hati
selamanya terpatri dalam sanubari, hanya bagi-Mu Allah rabul izati, Puja yang
menjadi ruh setiap rasa dan karsa, selamanya meliputi jiwa, terpanjat kepada
Allah aza wajala. Rasa syukur atas nikmat-Nya yang tiada terukur, senantiasa
terulur kepada Allah nan maha ghafur.
Solawat serta salam kita sanjungkan
kepada insane termulia, yang menjadikan kita mulia karena ajaran akhlaknya,
insane penyejuk hati yang mengajarkan kita untuk saling mengasihi, rasulullah
saw, jua keluarga, sahabat , serta umat hingga akhirat.
الله اكبر .......3 ولله الحمد
Hadirin, sidang id yang dimuliakan
Allah swt.
Pada pagi hari ini, kita berkumpul
dalam suasana penuh haru, dan gembira, memenuhi panggilan ilahiyah, berbekal
taqwa dan kepasrahan, melaksanakan sholat idul adha yang dilanjutkan dengan
penyembelihan hewan qurban. Dilain tempat, di Makkah al mukaramah,
saudara-saudara kita, berjuta-juta umat Islam dari seluruh penjuru dunia,
sedang melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di padang arafah pad ahari
kemarin, serta tawaf ifadah, sai dan jumrah pada hari ini dan hari tasyriq.
Semuanya mengenakan pakaian yang sama putih bersih, menanggalkan segala bentuk
identitas diri, kepangkatan, serta kedudukan duniawi, sama rata dihadapan-Nya
sebagai hamba-hamba Allah swt. Begitupun kita, semuanya sama, bahkan langkah
kita kesini, tiada lain hanya mengharap untuk dapat menggapai rido dan
maghfirah Allah swt.
الله اكبر .......3 ولله الحمد
Hadirin, kamu muslimin dan muslimat
yang berbahagia
Selanjutnya khatib berwasiat,
khususnya bagi diri pribadi, umumnya bagi hadirin wal hadirat sekalian, marilah
kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan senantiasa
berupaya sekuat tenaga, penuh kesabaran, penuh kesadaran, penuh kesungguhan
untuk melaksanakan segala apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala
larangan-Nya.
Insan-insan yang bertaqwa adalah
manusia-manusia yang saleh, yaitu :
القائم بحقوق الله وحقوق عباده
orang-orang yang senantiasa
meningkatkan kualitas diri, dimana hak-hak dan kewajibannya kepada Allah ia tunaikan
dengan segenap jiwa, shalat lima waktu, puasa, membaca al Qur’an, meneteskan
air mata bertaubat kepada-Nya, menghiasai malam-malamnya dengan tahajud,
taqarub dan muhasabah. Serta ia tunaikan pula hak-hak dan kewajibannya kepada
sesama manusia. Sebagai kepala keluarga ia bertanggung jawab lahir dan batin,
materil maupun spirituil, atas istri dan anak-anaknya, beretos kerja tinggi,
jujur dan amanah, serta berakhlak mulia terhadap sesama, zakat infaq dan
sadaqah ditunaikan dengan keriangan.
Sayidina Ali kw berkata :
من كان يومه خير من امسه فهو رابح,
ومن كان يومه سواء من أمسه فهو خاسر, ومن كان يومه شر من امسه فهو هالك
Barang siapa yang hari ini lebih
baik dari pada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung, barang siapa
yang hari ini tidak ada beda dengan hari kemarin, ia adalah orang yang merugi,
dan barang siapa yang hari ini kualitas imannya, amalnya dan etos kerjanya
lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang uang celaka.
الله اكبر .......3 ولله الحمد
Hadirin sidang id yang dimuliakan Allah
swt
Pada kesempatan khutbah idul adha
ini, marilah kita menggali kembali makna idul qurban, yang tentu saja kita
yakini, bahwa ibadah yang kita laksanakan pada hari ini, sholatkah, qurbankah,
atau takbir dan dzikir, kesemuanya tidak hanya merupakan ibadha ritual semata,
akan tetapi memiliki nilai spiritual dan nilai social, dan hal itu akan dapat
kita fahami, manakala diantaranya kita mengetahui sejarah dari pada qurban.
Sebab denga mengetahui sejarah, kita akan dapat lebih akrab dalam menginterpretasi
makna dibalik suatu peristiwa. Sebuah nasihat mengatakan, bahwa orang yang
bijak adalah orang yang tahu dan menghormati sejarah. Demikianlah perlunya kita
memahami heurmenetika Qurban – kaitan antara teks al Qur’an dengan fenomena .
Hasan hanafi seorang filosof muslim
telah memetakan kepada kita bahwa dalam memahami suatu teks atau suatu ritual
ibadah terdapat tiga proses ; pertama, kesadaran histories, yaitu kesadaran
memahami proses sejarah untuk menemukan otentitas ritual ibadah qurban. Kedua,
kesadaran eidetic, yaitu kesadaran untuk memahami objek berdasarkan proses
sejarah untuk menemukan makna terdalam dan tujuan qurban. Ketiga, kesadaran
praksis, yaitu kesadaran untuk mereformulasikan makna esensial qurban kedalam
format baru yang lebih relevan dengan ritme perkembangan zaman.
Hadirin sidang id rahimakumullah
Masa usia Sejarah qurban adalah
setua masa usia sejarah manusia, menelaah sejarah qurban berarti menelaah
sejarah kehidupan manusia yang pertama adam dan hawa.
Qurban, pertama kali disyariatkan pada
masa nabi adam as, yaitu terhadap kedua putranya Qabil dan Habil.
Syahdan, suatu ketika, tatkala Adam
dan Hawa sudah bersama-sama hidup didunia dikaruniailah sepasang anak kembar
yang pertama ; Qabil dan Iklima.
Qabil adalah seorang yang rupawan,
begitupun Iklima seorang putrid yang cantik jelita. Pada masa sesudahnya, lahir
pula sepasang kembar Habil dan Labuda. Labuda tak secantik Iklima, begitupun
Habil meskipun tak setampan saudaranya tapi ia memiliki hati yang mulia.
Di masa putra-putri Adam dan Hawa
telah dewasa, Allah mensyariatkan kepada Adam untuk menikahkan anak-anaknya
secara bersilangan Qabil kepada Labuda dan Habil kepada Iklima. Habil menerima
titah tersebut, akan tetapi Qabil ia tidak mau menerima perintah Allah, dengan
alasan bahwa ia lebih tampan daripada Habil dan lebih berhak untuk menikahi
Iklima yang molek rupawan.
Adampun menjadi bingung, betapa
keduanya adalah anak-anaknya yang tercinta, siapakah yang harus ia bela ?
Kemudian Allah memberikan petunjuk melalui wahyu kepada Adam as ; Qabil dan
Habil diperintahkan untuk berqurban demi Allah, dan barang siapa yang qurbannya
diterima oleh Allah maka dialah yang berhak untuk menikahi Iklima.
Qabil yang merupakan seorang petani
berqurban dengan tanaman yang kurus kering keronta, sedangkan Habil yang
seorang peternak berqurban dengan seekor gibas jantan yang besar, putih,
bersih, bertanduk lagi gagah.
Singkat cerita, qurban Habil lah
yang diterima Allah swt gibasnya disimpan di surga dan ia berhak menikahi
Iklima, namun kesombongan Qabil telah menutup mata hatinya, ia tidak mau
menerima keputusan Allah swt, ia menjadi sombong dan serakah hingga karena
terbakar nafsu ia tega membunuh saudaranya sendiri Habil. Inilah peristiwa
pembunuhan yang terjadi dalam sejarah umat manusia.
اللهاكبر.......3 وللهالحمد
Hadirin jamaah solat id yang mulia
Sejarah qurban yang kedua adalah
pada masa nabi Ibrahim as. Dan syariat ibrahimlah yang hari ini kita laksanakan
bersama.
Ibrahim adalah Khalilullah, kekasih
Allah, nabi yang taat, patuh dan begitu cinta kepada Tuhan-Nya. Kecintaannya
kepada Tuhan menghabiskan seluruh cintanya kepada dunia, beliau tidak pernah
merasa ragu dan rugi untuk bersedekah, berqurban ratusan kambing, dan unta.
Hingga suatu ketika umatnya
bertanya, wahai Ibrahim, apakah engkau tidak merasa sayang berqurban begitu
banyak ?
Ibrahim menjawab, jangankan hartaku,
jiwaku, demi Allah yanga kucintai, andai saja aku memiliki anak, dan Tuhan
memerintahkan untuk mengqurbankannya, maka akan aku lakukan.
Memang, pada saat itu ibrahim belum
memiliki anak, padahal usianya sudah seja, anak adalah sesuatu yang begitu ia
dambakan, setiap saat, setiap waktu, disiang dan malam hari, beliau selalu
berkata :
ربهبلىمنالصالحين
Tuhanku…karuniailah aku anak yang
saleh, anak yang menjadi penerus dakwah risalah kenabian.
Akhirnya setelah sekian lama berdoa,
Tuhanpun menjawab doa Ibrahim ..
Pada usia ibrahim 81 tahun, hasil
perkawinannya dengan Hajar terlahirlah Ismail, seorang putra yang saleh, sabar,
putra yang menyejukan hati, pencurah rasa, sukma dari kasih sayangnya, belahan
hati tumpuan jiwa.
Namun pada usia ismail yang masih
belia, dimana penuh dengan kelucuan, keceriaan, menggemberikan orang tua,
Ismail yang sudah memiliki akhlak mulia, bijak dan sabar. Ibrahim ditegur oleh
Allah pada malam tgl 7 dzulhijjah dalam mimpinya untuk melaksanakan nadzar atau
janjinya terdahulu yaitu menyembelih anaknya jika diperintahkan Tuhannya.
يا أبرهيم .....أوف بنذرك !
Wahai ibrahim….penuhi janjimu !
Laksana petir disiang bolong, ia
diperintahkan untuk menyembelih ismail anaknya tercinta yang ia damba begitu
lama gara-gara ia pernah bernadzar ?
Tersentak…ibrahim dengan mimpinya.
Kekagetan yang luar biasa,
Keraguan, kegelisahan, gundah
gulana. Antara takut dan keyakinan berbaur dalam jiwanya, apakah ini mimpi dari
syaitan atau justru wahyu Tuhan yang menagih janjinya ?
Otak berputar…fikiran menerawang,
raga gemetaran, seluruh pengetahuan dan perasaannya bertumpu memikirkan
mimpinya.
Pada malam tgl 8 dzulhijjah mimpi
ibrahim berulang kembali
يا أبرهيم .....أوف بنذرك !
Wahai ibrahim….penuhi janjimu !
Ibrahim semakin gelisah, haruskan
putra tercinta, yang didambakan begitu lama, harus ia bunuh dengan tangannya
sendiri ? mungkinkah Tuhan yang maha rahman dan rahim memerintahkan sesuatu
yang biadab ?
Tapi bukanlah suatu cinta terhebat
jikalau tidak diuji dengan ujian yang maha dahsyat ?
Apakah cinta ibrahim kepada Tuhannya
akan dikalahkan oleh cintanya kepada ismail ? berfikir- dan terus berfikir …..
Tgl 7 dan 8 dzulhijjah karena
Ibrahim berfikir, berfikir dan berfikir maka disebut sebagai yaumut tarwiyah
atau hari berfikir …
Pada malam tgl 9 dzulhijjah ibrahim
mendapatkan mimpinya yang ketiga kali, maka ia pun akhirnya mengetahui bahwa
mimpinya itu merupakan titah Allah swt………tahu, dalam bahasa arab adalah arofa,
sehingga tgl 9 dzulhijjah disebut yaumul arofah..atau hari pengetahuan bagi
Ibrahim yang kini dilaksanakan pada hari tersebut wukuf di pada arafah.
Lantas, ibrahampun mengutarakan hal
tersebut kepada istrinya, bunda ismail, st hajar, dengan berat hati ia
bicarakan mimpinya..tersentak !!, mungkin itu ungkapan yang menurut saya
terjadi, dimana ..seorang ibu yang tidak sedih ketika anaknya harus disembelih
? air mata terurai dari sela-sela tatapan kepada anaknya yang haru, membasahi
kedua pipi dari wajah insane salehah.
Namun karena kesalehan dan
kesabarannya, Hajar penuh dengan keimanan berkata, jangankan anaku, jikalau
Tuhan meminta jiwa ragaku harus dihunus seribu pedang, maka aku iklas menerima,
insya Allah tuhan tidak akan menyengsarakan hambanya yang beriman.
Tapi hal yang terberat bagi Ibrahim
adalah ketika ia harus menyampaikan mimpinya kepada anaknya ..
Bahasa apa yang harus ia gunakan ?
Tutur kata apa yang harus ia
sampaikan ?
Jiwa Ibrahim dituntun Tuhannya,
lidahnya digerakan dengan bahasa Ilahiyah, terukir dalam surat as sofat ayat
102 Allah mengkisahkan :
فلما بلغ معه السعي قال يابني, انى
ارا فى المنام أنى أذبحك فانظر ماذا ترى ؟
“maka tatkala ismail anaknya telah
mencapai usia yang sanggup, Ibrahim berkata : wahai anaku, sesungguhnya aku
melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu
?”
ismail pun menjawab :
يا أبت افعل ما تؤمر, ستجدنى أنشاء
الله من الصابرين
“wahai ayahku, lakukanlah apa yang
Allah perintahkan kepadamu, insya allah engkau akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar…”
subhanallah !!!
sekiranya kini, tak ada lagi manusia
yang diusianya masih sungguh belia namun memiliki jiwa yang besar, hati yang
luas, perasaan yang sabar seperti Ismail as.
Pada tanggal 10 dzuhijjah ibrahim
pun membawa ismail kesuatu tempat, disela keberangkatannya sekiranya tempat
jumratul aqobah setan menggodanya untuk mengurunkan niatnya dengan seribu dalih
dan rayuan busuknya. Ibrahimpun melemparinya dengan 7 kerikil. Setibanya
disuatu tempat sekiranya kini jumratul wusto setanpun menggoda kembali dan
ibrahim melemparinya lagi dengan 7 kerikil, begitupun ditempat jumratul ula.
Peristiwa ini diabadikan dengan ibadah jemaah haji “jumrah” atau melempari
batu.
Akhirnya disuatu lembah tandus
ibrahim melentangkan ismail, direbahkannya ismail diiring isak tangis seorang
ayah yang bijaksana. Jibril pun menyaksikan suatu peristiwa yang maha dahsyat.
Tatkala ia hendak menyembelih
ismail, ibrahim berkata :
الله اكبر........3
Jibril menyahut
لا اله الا الله والله اكبر
Ismail menjawab :
الله اكبر ولله الحمد
Inilah lafadz takbir yang pertama
kali dikumandangkan dalam sejarah kehidupan manusia.
الله.........
Hadirin wal hadirot yang dirahmati
Allah
Sungguh Allah adalah dzat yang maha
rahman dan rahim, yang tak mungkin memerintahkan manusia kejalan kebusukan dan kebiadaban,
perintahnya kepada Ibrahim untuk menyembelih Ismail hanyalah ujian atas
kecintaan dan kepatuhan ibrahim.
Pedang yang begitu tajam ternyata
tak mampu melukai Ismail meskipun hanya untuk memotong sehelai rambutnya.
Ibrahim pun kian heran…Tuhan, ujian apakah lagi yang Engkau berikan kepadaku
sehingga tatkala kusembelih pedang ini tidak bisa melukai ismail ?
Allah berkata :
فلما أسلما وتله للجين وناديناه أن
ياابراهيم قد صدقت الرئيا انا كذالك نجز المحسنين
ان هذا لهو البلاء المبين, وفديناه
بذبح عظيم, وتركناعليه فى الاخرين, سلام على ابراهيم
”Maka tatkala keduanya telah berserah diri dan ibrahim telah membaringkan anaknya (nyatalah kesabaran keduanya) dan Kami panggil ia, hai ibrahim sesungguhnya kamu telah melaksanakan mimpimu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor kambing yang besar, Kami abadikan untuk ibrahim pujian yangbaik dikalangan orang-orang yang datang kemudian, yaitu kesejahteraan atas ibrahim. (asofat 103 –109).
Allah memerintahkan kepada Jibril
untuk membawa Qibas qurban dari Habil anak Adam yang ada disurga, diturunkan
kebumi untuk menggantikan posisi ismail, akhirnya gibas Qurban dari Habilah
yang disembelih oleh Ibrahim as.
Demikianlah sosok ibrahim dan
keluarganya yang senantiasa patuh terhadap segala yang Allah perintahkan, tak
ada keraguan meski harus merelakan harta yang paling dicintai dan paling
berharga demi cintanya kepada Tuhannya.
Penyembelihan qurban dilaksanakan
pula oleh umat Islam pada setiap tanggal 10 dzulhijah dan atau tanggal 11-12-13
nya atau yang disebut dengan hari tasyriq, sebagaimana diperintahkan Allah
dalam surat al kautsar
انا أعطيناك الكوثر, فصل لربك وانحر
Sesungguhnya Kami telah memberi
kepada mu nikmat yang banyak, maka sholatlah dan sembelihlah qurban
Hukum qurban adalah sunat muakad
atau sunat yang dikuatkan bagi setiap muslim yang memiliki kemampuan pada hari
idul adha atau pada hari tasyriq.
Barokallooh………….
Hadirin sidang id rahimakumullah
Dari runtutan kisah perjalanan
Nabiyullah Ibrahim as tadi, kiranya dihari idul adha ini, ada beberapa ibrah,
hikmah, pelajaran yang harus bisa kita laksanakan untuk sejak sekarang dan
selanjutnya.
Pertama, ibrahim berserta
keluarganya memberikan tauladan kepada kita akan sebuah niali kepatuhan dan
ketaatan tanpa batas yang didasari dengan keimanan yang kuat.
Dimasa sekarang ini tantangan
kehidupan yang kita hadapi semakin hari semakin berat, mencari kerja semakin
susah, fasilitas umum semakin mahal, harga-harga melambung tinggi, kondisi
ekonomi tiada menentu, andai saja iman kita tidak kokoh, mudah goyah, niscara
kita akan pesimis dan putus asa dalam mengadapinya.
Begitupun kita mesti senantiasa
patuh dan taat atas perintah Allah tanpa basa basi tanpa tedeng aling-laing,
tak perlu takut miskin karena sedekah, tak perlu takut mati atau tersiksa
karena berhaji, selama itu perintah Allah dengan penuh keyakinan kita jalankan,
bahwa tiada mungkin Allah akan mendzalimi hamba-Nya.
Kedua, sabar
Sabar dalam menjalankan ibadah,
meskipun shalat subuh berat, yuk kita berusaha dengan sabar, meskipun berjamaah
magrib di mesjid lelah sepulang kerja ? yuk kita sabar
Sabar dalam menjauhi maksiat,
dijalanan gadis-gadis berparas cantik dan molek menggoda mata, dikantor
celah-celah korupsi dan kolusi begitu mudah untuk kita jambahi, dalam bisnis
manipulasi begitu mudah kita jalani.
Sabar dalam menerima cobaan, ujian
serta segala kepedihan yang kita dapatkan, dengan penuh keimanan kita yakini
itu sebagai takdir Tuhan, dan dengan penuh ke optimisan kita berikhtiar untuk
merubah keadaan
Ketiga, keiklasan
Untuk menguji kecintaannya Ibrahim
diuji untuk mengorbakan harta yang paling dicintainya, begitupun kita, sudah
relakah kita mengorbankan harta yang paling kita senangi untuk Allah ?
لن تنال البر حتى تنفقوا مما تحبون
Bukanlah suatu kebaikan yang sejati
sehingga engkau mau mensedekahkan sesuatu dari harta yang paling kamu cintai
Jangalah bersedakah dengan barang
buruk, makanan sisa, tapi bersedekahlah dengan sesuatu yang baik yang akan
membuat senang dan bermanfaat bagi yang diberinya.
Keempat taqarub atau mendekatkan
diri kepada Allah.
Salah satu tujuan dari ibadah qurban
adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, bukan untuk kesombongan
لا ينال الله لحومها ولا دمائها ولكن
يناله التقوى منكم
ِAllah tidak akan menilai seberapa
berat daging atau atau sebarapa banyak darahnya akan tetapi yang Allah nilai
adalah seberapa tinggi taqwanya dan kerelaanya untuk mau berkorban.
Kelima nilai social,
Qurban mengajarkan kepada kita untuk
senantiasa memiliki rasa social yang tinggi, menebar rasa kasih sayang kepada
sesama manusia, baik yang seagama maupun yang berbeda keyakinan…
Demikianlah khutbah idul adha yang
dapat saya sampaikan, ……………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar