Biografi Sahabat (Sri Utami)
Suatu hari tepat
tanggal 26 Juni 1993 lahirlah seorang anak perempuan yang sangat cantik dari
pasangan Bapak Mardino dan Ibu Armia. Anak itu dilahirkan di sebuah rumah di
Desa Sengawang Kecamatan Teluk Keramat. Sri Utami namanya. Sri Utami merupakan
anak ketiga dari empat bersaudara. Dia mempunyai dua orang saudara laki-laki
dan mempunyai satu orang saudara perempuan. Saudara yang paling tua yaitu
bernama Hadianto atau biasa dipanggil Bang Long atau Anto’yang sekarang sudah
berkeluarga dan mempunyai satu orang anak perempuan yang bernama Febri,
sedangkan saudara laki-laki yang kedua bernama Suharmadji. Sekarang juga sudah
berkeluarga tetapi belum mempunyai anak. Suharmadji berprofesi sebagai
perawat/dokter di kampungnya. Kemudian untuk saudara yang ketiga yaitu bernama
Nur Ariska yang merupakan anak bungsu dari keluarganya. Nur Ariska ini akrab
dipanggil Syarifah. Yang sekarang sudah berumur 15 tahun. Sri Utami dilahirkan
termasuk ke dalam keluarga yang beruntung, bapaknya merupakan seorang PNS dan
ibunya bekerja sebagai pedagang sembako yang memiliki warung di depan rumahnya.
Sri Utami
mempunyai sahabat yang sangat dekat yaitu bernama Hardi. Jarak rumahnya kerumah
Hardi hanya berhadapan. Sewaktu bayi Hardi pernah disusui oleh ibunya Sri
Utami. Maka mereka disebut saudara sesusuan. Tiap hari Sri Utami selalu bermain
dengan Hardi. Mereka sudah seperti kakak beradik yang sangat kompak.
Sri Utami masuk
SD ketika berumur 5 tahun. Bapaknya yang merupakan seorang kepala sekolah SDN
64 Sengawang Hilir mendaftarkannya di sekolah tersebut. Temannya Hardi daftar
di SDN 03 Sengawang Tengah. Walaupun mereka tidak satu sekolah tapi mereka
tetap berteman dekat. Misalnya jika ada PR mereka selalu bersama-sama mengerjakannya.
Mereka berdua pun memiliki bakat yang sama, seperti menyanyi. Pernah suatu hari
ketika ada lomba menyanyi 17 Agustusan di desanya mereka berdua mendaftar. Tak
disangka mereka mendapat juara 1. Sri Utami mendapat juara 1 di kategori
anak-anak putri sedangkan Hardi menjadi juara 1 di kategori anak-anak putra.
Sri Utami merupakan seorang anak yang sangat cerdas. Dia selalu menjadi juara
kelas di sekolahnya. Wanita yang sangat suka menyanyi ini lulus SD dengan nilai
yang sangat baik dan bahkan menyandang siswi terbaik di sekolahnya.
Setelah 6 tahun
berada di bangku SD dia melanjutkan ke SMP. Kali ini ia satu sekolah dengan
sahabat baiknya yaitu Hardi. Mereka daftar di SMPN 06 Teluk Keramat di Sungai
Baru. Jarak rumah ke sekolahnya sekitar 6 kilometer. Dia pergi sekolah menggunakan
sepeda bersama teman-temannya yang lain. Sri Utami ini termasuk anak rumahan.
Pergaulannya sangat tertutup bila ia berada di rumah paling-paling yang hanya
menjadi teman bermainnya adalah Hardi.
Selama di SMP, Sri Utami aktif dengan organisasi dan sering masuk kepengurusan
Osis. Prestasi yang diraihnya juga sangat banyak selama di SMP. Seperti juara
kelas dan juara lomba menyanyi. 3 tahun di SMP dia menamatkan dengan nilai
ujian akhir yang cukup tinggi. Wanita yang berambut panjang ini masuk 10 besar
siswa/i terbaik di SMP.
3 tahun di SMP
Sri Utami lanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sekolah menengah atas
(SMA). Dia masuk SMAN 01 Tekarang. Jarak dari rumah ke sekolahnya sekitar 10
kilometer. Dia pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor. Untuk kali ini Sri
Utami tetap satu sekolah dengan Hardi. Bahkan mereka selama 3 tahun di SMA
selalu duduk satu bangku. Di SMA Sri Utami dan Hardi juga masih aktif dengan
kegiatan organisasi, seperti masuk ke pengurusan osis. Mereka selau bersama, tak
jarang pula jika Sri Utami ada masalah dia selalu cerita dengan Hardi, begitu
juga sebaliknya. Sedangkan untuk masalah PR mereka selalu mengerjakannya
bersama. Selama di SMA mereka berdua selalu menjadi saingan dalam juara kelas.
Biasanya Hardi juara 1 , Sri Utami dapat juara 2 begitu selanjutnya. Setelah
menjelang ujian akhir nasional (UAN) Sri Utami belajar dengan giat. Dia
mempunyai kelemahan pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan Hardi mempunyai
kelemahan pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Sri Utami mempunyai kelebihan
pada mata pekajaran Bahasa Inggris, sedangkan Hardi mempunyai kelebihan pada
mata pelajaran Matematika. Jadi mereka Mereka selalu bertukar pikiran dan
saling mengajarkan satu sama lain. Sehingga pada waktu ujian mereka berdua
menjadi tidak masalah dalam menjawab soal ujian dari mata pelajaran yang paling
mereka kurang kuasai.
Detik-detik
terakhir di SMA, mereka sudah berandai-andai mau melanjutkan kemana nanti
setelah lulus SMA. Hardi berencana mau daftar di Untan sedangkan Sri Utami juga
sama ingin masuk perguruan tinggi di Pontianak yaitu Untan. Setelah keduanya
mengetahui bahwa mereka lulus Sri Utami pernah bingung ingin melanjutkan ke
perguruan tinggi mana. Dia ingin sekali mendaftar di Untan tapi dia tidak di
izinkan ibunya. Ibunya lebih memilih ingin mendaftarkannya di salah satu
perguruan tinggi di Sambas yaitu Politeknik Terpikat Terigas Sambas (Poltesa).
Setelah ibunya mempunyai rencana seperti itu Sri Utami pun tidak bisa berbuat
banyak, dia hanya bisa menerima kenyataan dengan mendaftar di Poltesa Sambas.
Sedangkan sahabatnya Hardi, dia lulus di Untan di Pendidikan Ekonomi FKIP
Untan. Walaupun mereka tidak satu tempat kuliah mereka tetap berhubungan baik
lewat HP dan biasanya kalau waktu liburan semester mereka sering kumpul dengan
teman-teman SMA yang lain.
Akhirnya Sri Utami sekarang sudah masuk semester 4 di
Poltesa Sambas. Awalnya ia mempunyai
cita-cita ingin menjadi pramugari namun karena orangtuanya tidak mampu untuk
membiayai sekolah masuk pramugari yang terhitung sangat mahal akhirnya dia
memutuskan untuk bercita-cita menjadi pegawai bank. Dia berharap suatu saat
nanti bisa membahagiakan orangtuanya dan bisa mengikuti jejak kedua saudaranya
yang sukses menempuh pendidikan ke jenjang tertinggi dan meraih kesuksesan.
Amin . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar